Panas Bumi – Sumber Dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Terdapat aneka macam sumber energi di bumi yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan yang lebih baik. Salah satunya yakni geothermal. Energi panas bumi juga dikenal dengan ungkapan geothermal. Istilah ini diambil dari bahasa Yunani (geo bermakna bumi dan therme memiliki arti panas).
Panas bumi yaitu salah satu energi alternatif yang mampu dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Energi dari geothermal masuk dalam klasifikasi energi ramah lingkungan, alasannya adalah hanya sedikit melepas gas rumah kaca jikalau ketimbang energi dari hasil pembakaran fosil. Penggunaan energi panas bumi diperlukan dapat mengurangi risiko pemanasan global.
Sejarah pemanfaatan energi dari panas bumi belum diketahui secara niscaya. Namun secara alami sebetulnya manusia sudah menggunakan energi dari geothermal untuk banyak sekali keperluan, mirip mengolah masakan, pengobatan, dan sumber air panas untuk mandi.
Dari catatan arkeolog, sekitar 2.000 tahun lalu masyarakat Romawi telah mempergunakan energi panas bumi, yakni berbentuksumber mata air yang digunakan untuk membangun sentra pemandian kota.
Bukti bangunan tersebut masih dapat kita lihat sampai ketika ini, yaitu reruntuhan akomodasi pemandian air panas Badenweiler di Rhine Rift Valley, bagian selatan Jerman.
Sumber Energi Panas Bumi
Sumber utama panas bumi berasal dari inti bumi. Telah dimengerti secara lazim, bumi mempunyai inti dengan suhu yang sungguh panas, bahkan diperkirakan meraih 6.000 derajat celcius. Energi panas ini diperkirakan muncul karena:
- Panas alasannya pembentukan planet
- Panas karena ukiran lapisan kerak bumi
- Panas karena peluruhan radioaktif
Inti bumi adalah bab paling dalam dari bumi. Inti bumi memiliki struktur atau bab-bab, mulai dari bagian besi padat dengan ketebalan 1.200 kilometer, inti bagian luar berbentukbesi cair dengan ketebalan 2.200 kilometer, hingga selimut inti bumi yang berupa lapisan mantel.
Lapisan tersebut yaitu batuan dan fasa padat, serta fasa cair. Fasa cair inilah yang kita sebut selaku magma. Ketebalan mantel ini diperkirakan yakni sekitar 2.800 kilometer.
Di atas lapisan mantel terdapat kerak bumi. Kerak bumi mempunyai lempengan-lempengan yang bertumpuk. Lempengan ini mampu bergerak, membentuk permukaan bumi, dan juga menjadi penyebab gempa bumi. Pergerakan lempeng juga mampu mensugesti aktivitas magma hingga mampu keluar ke permukaan bumi lewat letusan gunung berapi.
Manfaat Energi Panas Bumi di Dunia
Penggunaan energi panas bumi pertama kali adalah untuk pembangkit listrik pada awal abad ke-20. Pada tahun 1904 didirikan pembangkit pertama di Larderello, Italia. Pembangkit tersebut mulai beroperasi pada tahun 1913 dan menghasilkan listrik sebesar 250 kW.
Kemudian pada tahun 1915 kemampuannya berkembangmenjadi 15 MW. Pembangkit listrik tersebut pernah hancur di periode perang dunia II, tetapi pembangkit Lardarello dibangun kembali dan masih beroperasi sampai ketika ini dengan menghasilkan listrik sebesar 545 MW atau setara dengan 1,6% keperluan listrik Italia.

Energi geothermal merupakan salah satu sumber energi alternatif, sebab lebih ramah lingkungan dan terbarukan. Energi ini berasal dari dalam bumi. Cara yang dikerjakan untuk menerima energi geothermal yaitu memompa air ke dalam bumi. Kemudian panas dari bumi akan membuat uap.
Uap tersebut akan dipakai untuk menggerakkan turbin untuk aneka macam kebutuhan, salah satunya buatan listrik. Cairan kemudian dikembalikan lagi ke dalam bumi untuk dipompa lagi ke atas dalam bentuk uap. Siklus ini terjadi secara terus menerus. Meskipun pada awalnya membutuhkan biaya yang mahal, tetapi ongkos operasionalnya akan lebih rendah ketimbang pembangkit listrik dari materi bakar fosil.
Selain untuk pembangkit listrik, energi geotermal atau geothermal dipakai juga untuk pompa penghangat, rumah kaca untuk flora, keperluan industri, pemanas ruangan, hingga alat mandi. Beberapa negara di dunia yang memakai energi geotermal antara lain Amerika Serikat, Filipina, Meksiko, Italia, dan termasuk di dalamnya adalah Indonesia.
Dalam bertahun-tahun terakhir, penggunaan energi geotermal di dunia meningkat, utamanya banyak ditemukan di negara meningkat . Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut yang mulai berlangsung, sehingga semakin banyak komunitas pedalaman yang mulai menerima terusan listrik.
Hal ini juga sejalan dengan problem lingkungan yang marak bertahun-tahun terakhir, yakni upaya untuk lepas dari ketergantungan energi fosil perlu dimulai segera.
Manfaat Energi Panas Bumi di Indonesia
Indonesia termasuk negara berkembang dengan kenaikan usul listrik meraih 10% per tahunnya. Hal ini tentu menyebabkan Indonesia selaku negara yang perlu meningkatkan pasokan listrik dan kapasitasnya dipekirakan mencapai 6 giga watt per tahunnya. Sehingga impian negara ini pada pembangkit listrik geotermal cukup besar.

Seperti yang diterangkan sekilas di atas, Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah memanfaatkan energi geotermal. Bahkan pemerintah Indonesia disebut sebagai salah satu yang mempunyai cadangan geotermal paling besar di dunia, sehingga penggunaan energi geotermal mampu dipercaya di negara ini.
Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang baik jikalau ketimbang era kemudian, dikala Indonesia masih ketergantungan dengan materi bakar fosil mirip batu bara, minyak mentah, dan gas bumi sebagai pembangkit listrik.
Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar dunia. Sebab, angka cadangan energi geotermal di dunia, 40%-nya berada di kawasan Indonesia. Namun, peluangini memang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Hanya sekitar 4% hingga 5% saja yang sudah dimanfaatkan selaku energi alternatif.
Hambatan utama investasi pengembangan energi geotermal ialah peraturan atau hukum yang berlaku di Indonesia. Karena terdapat undang-undang untuk tidak melakukan proyek di kawasan hutan lindung dan area konservasi. Padahal sebagian besar potensi cadangan geotermal justru berada di tempat konservasi.
Kendala lain adalah tarif listrik di Indonesia yang kurang kompetitif. Ditambah lagi dengan infrastruktur yang kurang optimal, terutama di tempat terpencil. Birokrasi yang masih jelek juga ialah tantangan tersendiri untuk geotermal di Indonesia.
Namun, Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang telah menerapkan energi geotermal secara baik, karena sekitar 40% pasokan listrik di sana diperoleh dari pemanfaatan energi panas bumi.
Keunggulan Energi Panas Bumi
Tentunya energi geotermal ini memiliki beberapa keunggulan sehingga diusulkan untuk pemanfaatan energi terbarukan. Berikut beberapa penjelasannya.
1. Minim Emisi Gas Rumah Kaca
Salah satu keunggulan energi geotermal yaitu emisi yang jauh lebih kecil, sehingga cenderung tidak menciptakan pencemaran udara kalau daripada penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik.
2. Usia Pemanfaatan Panjang
Energi geotermal juga memiliki keunggulan yang baik ialah mampu dimanfaatkan dalam jangka waktu yang sungguh lama. Hal ini bisa dilihat pada beberapa pola pemanfaatan energi geothermal di yang sudah beroperasi lebih dari 100 tahun. Salah satunya yakni pembangkit listrik pertama di Italia. Di Indonesia pun ada salah satu pembangkit listrik geotermal yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun, adalah Kamojang.
3. Biaya Infrastruktur Rendah
Keunggulan lainnya yaitu ongkos infrastruktur geotermal yang relatif rendah. Jika daripada pembangkit lsitrik terbarikan lainnya, pembangkit listrik geotermal memerlukan biaya pembangunan yang lebih kecil. Misalnya jikalau ketimbang energi angin atau energi surya.
4. Kebutuhan Lahan Tidak Banyak
Kebutuhan lahan untuk membangun pembangkit listrik energi geotermal tidaklah banyak. Tidak seperti keperluan lahan untuk pembangkit energi angin, air, atau energi surya yang membutuhkan lahan cukup luas.
Komentar
Posting Komentar